WELCOME TO MY BLOG

Selasa, 12 Juli 2011

Cerita Bahasa Indonesia "persahabatan gajah dan semut"


Pada suatu hari yang cerah

Di sebuah kebun tampak seekor Semut dan seekor Gajah sedang bercanda riang, mereka telah bersahabat sejak lama. Tetapi, ada seekor Kera yang tidak suka akan persahabatan mereka dan Kera itu ingin menghancurkan persahabatan mereka. Kera itu iri kepada mereka, karena mereka begitu dekat sedangkan Kera tidak terlalu dekat dengan mereka. Walaupun usaha Kera berhasil membuat persahabatan Gajah dan Semut  hancur. Tetapi, Semut dan Gajah  lebih cerdik dari Kera. Gajah dan Semut, telah mengetahui  sebelumnya rencana Kera yang ingin menghancurkan persahabatannya.

Cerita dimulai dari sini !! -----------à

Pada suatu kesempatan, Semut sedang duduk dibawah pohon sedangkan Gajah sedang mencari makanan untuk di makan semut dan gajah itu sendiri karena kelaparan.  Tiba-tiba, kera datang menghampiri semut yang tengah duduk di bawah pohon. “semut, lagi apa kamu disini?” tanya kera. “lagi nungguin gajah, dia sedang mencari makanan untuk ku?” jawab semut. “eh, kamu tahu ga? Tadi aku baru membuntuti gajah yang sedang mencari makanan di kebun seberang, aku melihat dia sedang memasukan sesuatu ke dalam makanan itu? Aku sendiri ga tahu itu apa?” kera memprovokasikan semut  kepada gajah. “masa?” jawab semut dengan heran. “iya? Kamu ga percaya sama aku?” kerapun kembali meyakinkan semut. “bila, kamu tidak percaya dengan ku yasudah tidak kenapa? Aku pergi dulu ya?” kera meyakinkan kembali dengan cara pergi dari hadapan semut. Tidak dalam hitungan menit, Semutpun langsung percaya dengan apa yang dikatakan oleh kera itu. Tiba-tiba, gajahpun datang dengan membawa sebungkus makanan. “semut, ini makanannya? Aku telah mencarinya dengan susah payah?” sambil memberikan  sebungkus makanannya kepada semut dengan keringat yang mengucur deras. Semutpun mengambilnya, dan tiba-tiba semut membuang bungkusan makanan itu dihadapan gajah, “eh, apa yang telah kamu masukan ke dalam makanan ini? Apakah, kamu memasukan sesuatu ke dalam makananya? Apakah kamu ingin meracuni ku?” tuduh semut.  Gajahpun heran apa yang telah semut katakan kepadanya, gajahpun menjawab tuduhan semut “apa maksudmu? Aku telah bersusah payah untuk mencarikan kamu sebungkus makanan? Tetapi, kamu menuduhku memasukan sesuatu ke dalam makanan itu? Dan, kamu berfikir aku ingin meracuni mu?” jawab gajah. Di sisi lain kera sedang tertawa terbahak-bahak karena rencananya berhasil membuat semut dan gajah saling menuduh. “ah, sudahlah, sahabat macam apa kamu?” semutpun mulai tidak percaya dengan gajah. “mulai sekarang, kita bukan sahabat lagi?” semut mengusulkan secara mendadak tanpa fikir panjang kepada gajah. Semutpun pergi dari hadapan gajah.
Tiba-tiba kera datang menghampiri gajah yang tengah duduk termenung dan menangis di bawah pohon.  “jah, kenapa dengan mu?” kera pura-pura tidak tahu dan memegang bahu gajah meyakinkan untuk bersabar. “sahabatku, semut?” jawab gajah dengan meneteskan air mata. “kenapa dengan sahabatmu?” jawab heran kera. “sahabatku, menuduhku ingin meracuni dirinya? Dan tadi ia baru memutuskan persabatannya dengan ku?” gajah memperjelas dan menangis di hadapan kera.  Kera yang merasa bersalah atas kelakuannya yang telah membuat persabahatan semut dan gajah rusak itupun tersentuh akan tangisan gajah. “ya tuhan, apakah aku salah melakukan hal ini? Aku telah merusak hubungan persahabatan mereka hanya karena aku iri dengan mereka? Aku tak tahan mendengar tangisan gajah, aku merasa bersalah akannya? Apakah harus sekarang aku jujur?” bisiknya dalam hati.
“jah, sudahlah hapuslah air matamu itu. Aku yakin kalian pasti akan kembali lagi” jawab kera dengan merasa bersalah.  Gajahpun akhirnya menghapuskan air matanya itu dan kembali tersenyum. “ia, kamu benar kera, aku ga boleh terus-terusan menangis? Aku harus meyakinkan semut kembali? Dan percaya lagi sama aku? Tolong, tlong bantu aku ya kera?” ucap gajah dengan penuh semangat dan menghapus air matanya yang menetes. “Iya” jawab kera senyuman bersalah. “Yasudah kera, aku pulang duluan ya? Kamu mau ikut dengan ku tidak?” Ajak gajah kepada kera, “Iya, yukk” jawab kera.
Merekapun pulang bersama-sama.

Pada keesokan harinya, semut tengah berolahraga di sekitar kebun. Gajahpun ada disana dan menghampiri semut. “Hay, semut?” memberikan salam kepada semut. Tetapi, semut langsung lari dari gajah. Dan, pada saat semut lari. Kera datang dan menghampiri semut. “Hay semut?” ujar kera. “eh, kera? Ada apa?” jawab semut dengan gembira. “aku ingin jujur kepada mu?”  jawab kera sambil tersipu malu. “jujur? Jujur soal apa? Silahkan saja, aku suka sama orang yang jujur?” jawab semut dengan senyum dan memberikan semangat kepada kera yang masih bimbang. “se .. se .. se .. sebenarnya, waktu kemarin gajah tidak memasukan apapun ke dalam bungkusan makanan itu? Aku juga hanya berpura-pura melihat gajah sedang ada di kebun seberang? Dan Aku hanya ingin membohongi mu dan membuat persabatanmu hancur? Akupun minta maaf sama kamu semut. Aku merasa bersalah atas kelakuanku waktu kemarin? Aku terlalu iri akan persahabatanmu yang begitu dekat dengan gajah? Aku minta maaf”ucap kera sambil menangis dan memohon. Mendengar ucapan, tangisan dan permohonan kera, semutpun tersentuh, dan memaafkan atas apa yang telah kera lakukan kepada dia dan sahabatnya, dan mengajak kera untuk menjadi sahabat barunya. “Kera, maukah kamu menjadi sajabat baruku? Yang secara otomatis menjadi sahabat gajah juga?” ajak semut kepada kera dengan senyuman bahagia. “a..a..a..apa? kamu mengajak ku untuk menjadi sahabatmu? Apakah kamu tidak salah mengajak ku? Aku yang telah hampir membuat persahabatmu dengan gajah hancur? Apakah kamu tidak salah?” mempertegas ajakan semut. “tidak, aku tidak salah. Aku sebenarnya sudah tahu akan semuanya ini?” jawab semut dan membuat kera heran. “maksudmu?” jawab keran (heran). “Iya, aku sudah tahu semuanya ini? Aku tahu kamu akan melakukan ini semua kepada aku dan gajah?” memperjelas pertannyaan kera. Tiba-tiba di tengah perbincangan kera dan semut, gajah datang dan memperjelas pertanyaan kera kembali. “kami berdua, sudah tahu rencana mu waktu kemarin? Kamu ingin menghancurkan persahabatan kami, kami tahu kamu iri kepada kami ? kami begitu dekat satu dengan yang lain, tetapi kamu tidak dekat dengan kami?”. “apaaaaaaaaaaaaaaa? Ja..ja..ja..jadi? kalian berdua sebenarnya sudah tahu rencana ku waktu kemarin itu? Jawab kera serasa tidak percaya akan semuanya. “IYA” jawab serempak gajah dan semut dengan tersenyum .  “jadi, gimana? Mau ga kamu jadi sahabat kami??” semut mengajak kembali kepada kera. Kerapun langsung menjawab dengan tegas dan tersenyum bahagia “IYA !!! Aku sangat ingin menjadi sahabat kalian? Hal ini yang paling aku nanti-nantikan selama hidupku!!”.

Akhirnya, Kera, Gajah dan Semut bersahabat. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Tidak hanya itu persahabatan mereka berlanjut sampai tujuh turunan. Mereka saling menjaga tali silaturahmi.

Pesan moral/ amanat : Sahabat itu adalah harta yang berharga tetapi lebih berharga pula bila di dalam persabatan itu di tanamkan arti sebuah kejujuran.



~TAMAT~

Created by POETRIE WULANDARI RUSWANDI
Selesai at : 16 : 09 WIB , tuesday

SUKA LIKE PLEASE !! :) 

 
  

1 komentar: